Pemilu Akbar Perkuat Legitimasi Maduro

Senin, 22 November 2021 | 10:05 WIB

Pemilihan umum digelar di 23 negara bagian Republik Bolivarian Venezuela hari Minggu (21/11) memperkuat legitimasi dan integritas pemerintahan Nicolas Maduro.

Tidak seperti dua pemilu sebelumnya, Pilpres 2018 dan Pemilu Majelis Nasional 2020, dalam pemilu lokal kali ini tidak ada seruan boikot dari kelompok oposisi mengingat pemilu akbar ini adalah buah dari serangkaian pembicaraan damai.

Walau tidak ada seruan boikot, namun dari  laporan Presiden Dewan Pemilihan Nasional atau Consejo Nacional Electoral (CNE), Pedro Calzadilla, pemilu ke-29 dalam 22 tahun terakhir itu diikuti oleh 8.151.793 orang atau 41,8 persen dari total pemilih.

Jumlah partisipasi (turn out) ini lebih tinggi dari  partisipasi pada Pemilu Majelis Nasional 2020 (37 persen), dan lebih rendah dari partisipasi Pilpres 2018 (45 persen).

Dari 90,21 persen suara yang telah dihitung CNE hingga Minggu malam (21/11), United Socialist Party of Venezuela atau Partido Socialista Unido de Venezuela (PSUV) memenangkan 20 kursi gubernur dari 23 negara bagian.

Ke-20 negara bagian yang dimenangkan partai Presiden Nicolas Maduro itu adalah Falcon, Lara, Barinas, Trujillo, Portuguesa, Merida, Tachira, Apure, Guarico, Amazonas, Bolivar, Anzoategui, Carabobo, Aragua, Yaracuy, La Guaira, Dto. Federal, Caracas, Sucre, Monagas, dan Delta Amacuro.

Sementara partai oposisi, United Democratic Table atau Mesa de la Unidad Democrática (MUD) merebut kursi gubernur di negara bagian Cojedes dan Zulia. Adapun kursi gubernur di negara bagian Nueva Esparta direbut Neighborhood Force atau Fuerza Vecinal (FV).

Selain memilih 23 gubernur, pemilu akbar ini juga memilih 335 walikota, 2.471 anggota lembaga legislatif lokal, dan dan 253 legislator.

Pemilu diikuti 70.244 kandidat, yang terdiri dari 329 calon gubernur, 4.462 calon walikota dan 65.453 calon anggota legislatif dan dewan kota.

Tidak kurang dari 300 pemantau internasional dari 55 negara dan lembaga, termasuk Uni Eropa, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Carter Center, ikut mengawasi jalannya pemilihan umum.

Sebanyak enam di antaranya berasal dari Indonesia. Mereka yang berasal dari Indonesia merupakan perwakilan dari tiga organisasi, yaitu Non-Aligned Movement Cnetre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Foto-foto pada halaman galeri ini adalah rekaman pemungutan suara di negara bagian Zulia, Venezuela, yang dipantau oleh Ketua Umum JMSI Teguh Santosa.

Di negara bagian kaya minyak dengan populasi terbanyak di Venezuela itu, kandidat gubernur dari MUD Manuel Rosales mengalahkan jago PSUV Omar Prieto dengan peroleh suara 57 persen berbanding 37 persen.

Manuel Rosales pernah mencalonkan diri dalam pilpres 2006 dan diperkirakan akan kembali tampil dalam pilpres 2024.

Kelompok oposisi juga memenangkan pemilihan walikota Maracaibo, ibukota negara bagian Zulia.

(Foto: Teguh Santosa)