Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan melalui PT KAI (Persero) menyepakati kerja sama pendirian joint venture PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Pengelolaan manajemen transportasi yang terintegrasi antara BUMN dan BUMD di Jakarta menjadi babak baru dalam kolaborasi memberikan layanan mobilitas terbaik bagi masyarakat Jabodetabek.
Proses integrasi ini dimulai sejak Februari tahun lalu dalam pembahasan bersama Presiden Joko Widodo. Head of Agreement ditandayangani pada 9 Desember 2019, dan selanjutnya pada tanggal 10 Januari 2020 stakeholder agreement ditandatangani.
Joint Venture ini akan menjadi kendaraan bagi kita untuk melakukan perencanaan, implementasi pengintegrasian transportasi Di mana nanti KCI atau Kereta Commuter Indonesia, Rail Link (kereta bandara), dan 72 stasiun di Jabodetabek akan di bawah kendali Pemprov DKI Jakarta.
Integrasi moda transportasi akan dilakukan dengan angkutan darat lainnya yang telah ada seperti bus maupun pejalan kaki. Sistem integrasi akan mencakup tata kelola, rute, hingga kartu tiket (karcis) yang digunakan oleh masyarakat. Dengan integrasi ini akan lebih unggul dari segi ekonomis dan efisiensi subsidi anggaran.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama PT KAI (Persero) dan PT MRT Jakarta (Perseroda) juga melakukan perjanjian kerja sama penataan stasiun terintegrasi yang akan dimulai dari 4 stasiun percontohan, yaitu Stasiun Sudirman, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Stasiun Tanah Abang.
Penataan keempat stasiun tersebut diharapkan mampu menampilkan akselerasi integrasi antar moda transportasi dalam waktu singkat. Insyaallah menjadi contoh dan harapannya nanti bulan Maret itu bisa tuntas.
(Foto: Tim RMOL.id)
SEBELUMNYA
Duet Anies dan Imin DideklarasikanBERIKUTNYA
Gelora Resmi Dukung Prabowo