Rachmawati Soekarnoputri dan sejumlah aktivis persahabatan Indonesia-Korea Utara mendirikan Juche Study Group Indonesia (JSGI). Selain untuk mempelajari Juche, ideologi negara Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara, JSGI juga didirikan untuk membicarakan pikiran-pikiran kebangsaan dan kedaulatan yang relevan bagi bangsa-bangsa di dunia dalam menghadapi neokolonialisme dan neoimperialisme dengan segala manifestasinya.
Juche yang kerap diartikan sebagai ideologi kemandirian atau self reliance dikembangkan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, di masa perlawanan bangsa Korea terhadap penjajahan Jepang. Ideologi ini mengembangkan postulasi yang mengatakan bahwa manusia adalah tuan bagi takdirnya sendiri sekaligus tuan bagi perjalanan revolusi.
Menurut Rachmawati pendirian JSGI sejalan dengan upaya yang selama ini dilakukannya untuk mempromosikan pikiran-pikiran kebangsaan dan kedaulatan Bung Karno dalam bentuk kurikulum Ajaran Bung Karno (ABK) yang diajarkan di Universitas Bung Karno (UBK).
Diskusi pertama JSCI digelar di kediaman Rachma di Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, hari Selasa lalu (24/11). Dalam diskusi itu hadir Dutabesar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang Il, sebagai pembicara.
Sejumlah anggota JSGI juga hadir, di antaranya Didik Suhariyanto, Ristiyanto, Eko Surjosantjojo, Teguh Santosa, Boas Panjaitan, dan Sri Nuriswanti.
SEBELUMNYA
Duet Anies dan Imin DideklarasikanBERIKUTNYA
Gelora Resmi Dukung Prabowo