Kantor Berita Politik RMOL menggelar webinar internasional untuk membahas kebijakan luar negeri Korea Selatan yang dikenal dengan nama New Southern Policy (NSP), Kamis (26/11).
Kebijakan itu berupaya untuk meningkatkan kualitas hubungan negeri ginseng dengan ASEAN dan India, sehingga dua kawasan ini memiliki kualitas yang sama seperti hubungannya dengan empat partner tradisional, yakni China, AS, Jepang, dan Rusia.
Memberikan sambutan dalam webinar yang digelar selama hampir enam jam dan dihadiri tidak kurang dari 260 partisipan itu Dutabesar Korsel untuk ASEAN Lim Sungnam, Dutabesar Indonesia untuk Korsel Umar Hadi, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Amany Lubis.
Keynote speech disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili tenaga ahli.
Webinar dibagi dalam tiga tema besar, “Progress and Outcome of the NSP”, “ASEAN’s Expectation and New Projects from the NSP Under the US-China Conflict and Covid-19’, dan “Advises to Upgrade the Cooperation in the NSP”.
Pembicara-pembicara yang hadir adalah Direktur Urusan Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI Santo Darmosumarto, Minister Counselor Misi Korea Selatan untuk ASEAN Yoo Sanguk, Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana, dosen President University Teuku Rezasyah, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ali An Sungeun dan Badrus Sholeh, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Andrew W. Mantong, dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nanto Sriyanto.
(Foto: Idham Anhari)
SEBELUMNYA
Duet Anies dan Imin DideklarasikanBERIKUTNYA
Gelora Resmi Dukung Prabowo