Hubungan Indonesia dan Korea yang semakin erat selama beberapa tahun terakhir tidak terlepas dari tangan seorang diplomat senior asal Bogor, Umar Hadi.
Dilantik pada Maret 2017, Dutabesar Umar Hadi menjalankan amanah untuk memperdalam dan memperluas kerjasama Indonesia dan Korea Selatan hingga akhir masa jabatannya pada 2021.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Dubes Umar Hadi, RMOL Network memberikan penghargaan Golden Ambassador 2021.
Penghargaan diberikan oleh CEO RMOL Network Teguh Santosa di tengah kegiatan International Webinar "Indonesia-Korea: Enhancing Special Strategic Partnership and Co-prosperity" yang digelar secara hybrid dari Roemah Djan, Jalan Talang No. 3, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (9/11).
"Dalam dunia diplomasi, ketika Anda melakukan hal salah, semua orang akan mengetahui. Tapi ketika Anda melakukan hal yang benar, tidak ada yang menyadarinya. Kendati begitu, saya sangat beruntung bahwa apa yang telah saya kerjakan dapat diakui. Terima kasih banyak," ujar Dubes Umar Hadi.
Di lain kesempatan, penyelenggara kegiatan sekaligus Kepala Korean Center RMOL Amelia Fitriani menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Dubes Umar Hadi untuk melayani negeri.
"Dedikasi Dubes Umar Hadi juga telah dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah ia dapat, termasuk Best Ambassador dari Korea Selatan pada 2018 dan tahun ini juga mendapat penghargaan Seoul Honorary Citizenship," terangnya.
29 Tahun Melayani
Setelah menimba ilmu di Universitas Padjajaran Bandung, Dubes Hadi melanjutkan studi di Graduate Institute of International and Development Studies di Jenewa, Swiss, serta Fletcher School of Law and Diplomacy di Medford, Amerika Serikat.
Pria kelahiran 11 Februari 1968 itu memulai karir sebagai diplomat sejak 1996. Ketika itu ia menjadi Sekretaris II Perwakilan Indonesia untuk PBB di Jenewa. Kemudian pada 2005 hingga 2009, ia ditugaskan menjadi Direktur Diplomasi Publik untuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Pada 2009 hingga 2012, Dubes Umar Hadi menjalankan tugas sebagai wakil pemimpin KBRI di Belanda. Setelahnya, ia menjadi Direktur Eropa Barat di Kemlu selama dua tahun, dan Konsul Jenderal RI di Los Angeles selama tiga tahun.
Selama 29 tahun menjadi diplomat, Dubes Umar Hadi juga aktif memproduksi sejumlah karya. Beberapa buku yang turut ia tulis dan sunting seperti "The Linggajati Conference: A History Book for Children” (2007), "Indonesia and World Peace” (2008), “Indonesian Masterpieces at Home and Abroad” (2009), dan “Islam in Indonesia: A to Z Basic Reference” (2009).
Diplomat yang memiliki hobi bersepeda ini juga memproduksi film dokumenter "Bali: Beats of Paradise" bersama Livi Zheng pada 2017.
SEBELUMNYA
Duet Anies dan Imin DideklarasikanBERIKUTNYA
Gelora Resmi Dukung Prabowo