Gelombang Keempat di Turki

Rabu, 01 Desember 2021 | 07:57 WIB

Sejak kasus pertama tercatat pada bulan Februari 2020, Turki telah mengalami empat gelombang serangan Covid-19. Gelombang pertama pada kurun Maret sampai Mei 2020, dengan titik tertinggi kasus baru dalam satu hari sekitar 13 ribu.

Gelombang kedua terjadi pada Oktober 2020 sampai Januari 2021 dengan kasus terbanyak sekitar 30 ribu. Sementara gelombang ketiga pada April sampai Juni 2021 dengan kasus tertinggi sekitar 65 ribu.

Gelombang keempat yang sedang terjadi saat ini merupakan yang terpanjang, berlangsung dari akhir Agustus 2021, dengan jumlah kasus baru per hari pada kisaran 25 ribu, bahkan sempat menyentuh angka 30 ribu.

Menurut data WorldNews.info, sejauh ini Turki telah mencatat total kasus sebanyak 8.795.588 kasus, dengan kematian sebanyak 76.842 kasus atau sebesar 0,9 persen.

Adapun kasus aktif Covid-19 di Turki sampai laporan ini diturunkan sebanyak 392.365 kasus.

Sejak akhir Agustus lalu pemerintah Turki melonggarkan protokol kesehatan bagi pelancong yang datang ke negara itu. Tidak ada pemeriksaan sertifikat vaksinasi dan hasil tes PCR, juga karantina, bagi pelancong mancanegara yang tiba di Bandara Istanbul.

Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL, dalam dua kali kunjungan singkat ke Turki baru-baru ini, wisatawan mancanegara dan lokal memadati objek-objek wisata populer di negara itu, seperti kawasan Masjid Biru dan Aya Sofia dan Lapangan Taksim, serta masjid-masjid historis lainnya.

Seorang pemandu wisata yang menemani Kantor Berita Politik RMOL dalam kunjungan ke Istanbul mengatakan, kebijakan seperti ini adalah yang terbaik bagi Turki yang mengandalkan sektor pariwisata. Edukasi pemerintah kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan sudah cukup. Begitu juga dengan kebijakan vaksinasi.

Selanjutnya pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan tersebut secara ketat. Adapun bagi warganegara yang terinveksi pemerintah memberikan bantuan penanganan di rumah sakit secara gratis.   

(Foto: Teguh Santosa)