10 Sasaran Pembangunan Jakarta 2023

Senin, 28 Maret 2022 | 22:50 WIB

Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan 10 poin sasaran pembangunan pada tahun 2023, yang terdiri dari:

1. Pengurangan ketimpangan melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan jaminan perlindungan sosial.
2. Peningkatan Kualitas, Aksesibilitas dan Kemudahan Layanan Masyarakat.
3. Penurunan Kesenjangan Melalui Pembangunan Responsif Gender.
4. Pemerataan Kesempatan Pendidikan Untuk Semua dan Edukasi Terkait Pembelajaran Sepanjang Hayat.
5. Peningkatan Kualitas dan Harapan Hidup Melalui Perbaikan Kesehatan Perkotaan.
6. Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Usaha Berbasis Pengalaman dan Nilai Tambah.
7. Akselerasi Transformasi Digital dan Pengembangan Manajemen Kota Cerdas.
8. Peningkatan Kesempatan, Pemberdayaan, dan Adaptabilitas Tenaga Kerja.
9. Pemulihan Ekosistem Kota dan Implementasi Pembangunan Rendah Karbon.
10. Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Dasar Perkotaan yang Berkualitas.

Kesepuluh poin itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota/Kabupaten Administrasi Tahun 2023 secara daring, Senin (28/3).

Musrenbang Kota/Kabupaten Administrasi Tahun 2023 mengusung tema “Akselerasi Keunggulan Jakarta untuk Mewujudkan Kota Berdaya Saing Global yang Berketahanan, Inklusif, dan Berkeadilan”.

“Kita menyadari bahwa pusat pemerintahan nantinya tidak lagi berada di Jakarta, dan Jakarta akan jadi pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan simpul lintas suku bangsa ada di tempat ini. Juga di sisi lain, Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia ke dunia dan pintu gerbang dunia masuk ke Indonesia. Karena itu kita ingin kota ini terus menyiapkan semua infrastrukstur, baik keras maupun lunak untuk menjadi kota berdaya saing global,” urai Anies Baswedan.

Selain penyiapan infrastruktur, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global, segala permasalahan kota juga harus ditemukan solusinya. Termasuk menyiapkan ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan ekonomi merata dan ketahanan terhadap berbagai tantangan termasuk bencana.

“Kepada para walikota dan bupati agar tidak hanya fokus pada pembangunan yang nampak di permukaan, tetapi juga membangun pada hal-hal yang tak nampak namun memiliki dampak amat besar pada stabilitas kota Jakarta, seperti kedamaian, kerukunan, kebahagiaan, dan lain sebagainya,” tambah Anies Baswedan.

“Jadilah kolaborator guna mendorong partisipasi aktif warga sebagai ko-kreator pembangunan Jakarta. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha merupakan unsur yang tidak terpisahkan dalam proses perencanaan pembangunan. Sehingga kolaborasi dan sinergi antarpelaku menjadi sangat penting dalam proses perencanaan,” demikian Anies Baswedan.

(Foto: Tim RMOL.id)